INTER TECH

Perbandingan Struktur Gedung Perkantoran BPR Delta Artha Dengan Desain Beban Gempa Statis Dan Dinamis Berdasarkan SNI 1729-2020

Mohammad Ghozi, Achmad Ifani Rizaldhy — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

Riset ini bertujuan untuk bangunan gedung perkantoran menggunakan struktur utama baja yang memiliki 6 lantai yang difungsikan sebagai ruang perkantoran. Bangunan ini merupakan dalam fasilitas termasuk kategori resiko II. Berdasarkan perhitungan gempa, wilayah bangunan ini termasuk dalam Kategori Desain Seismic (KDS) D yang memiliki tinggi 24 m. Untuk perencanaan struktur gedung menggunakan analisa software SAP 2000v14. Dengan metode analisis beban gempa statis dan beban gempa dinamis. Pada perencanaan struktur mengacu pada SNI 1729:2020 tentang spesifikasi Untuk Bangunan Gedung struktur baja, SNI 1727:2020 tentang acuan perhitungan pembebanan, dan SNI 1726:2019 tentang perencanaan tahan gempa. Hasil dari perencanaan tersebut untuk perbandingan struktur desain beban gempa statis dan dinamis. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan berupa perbandingan gaya dalam Gaya dalam balok tiap lantai akibat beban gempa Dinamis lebih besar 29% dan gaya dalam kolom sebesar 23% dibandingkan dengan gaya dalam balok dan kolom yang diakibatkan beban gempa statis. Perbandingan berat struktur utama akibat beban gempa dinamis lebih berat dari beban gempa statis dengan selisih sebesar 17 %.

Pengaruh Penambahan Kapur Tohor Terhadap Nilai Cbr Sub Grade Dengan Menggunakan Metode ASTM D 2017

Bagus Setiawan, Anik Budiati — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban yang mampu dipikul oleh sub grade terhadap beban standart dalam penetrasi yang dinyatakan dalam harga CBR (Turnbul, 1968). Dalam Turnbul (1968) dan Raharjo (1985) menyebutkan bahwa nilai CBR untuk sub grade berbeda untuk masing-masing kondisi lalu lintas. Untuk lalu lintas sedang nilai CBR yang diizinkan alalah 5 – 10% dan untuk lalu lintas tinggi adalah 10 – 20%. Dalam kondisi di lapangan, jika kondisi tanah sub grade nilai CBR kurang memenuhi maka dilakukan pengurukan/penimbunan atau upaya-upaya perbaikan terhadap sub grade dan diharapkan didapatkan peningkatan nilai CBR yang diinginkan. Pengujian awal tanah tersebut termasuk jenis tanah gambut, karena memiliki berat jenis rata-rata (Gs) 1,240 gr/cm³ dengan nilai Liquid Limid 68,61%, nilai Plastic Limit 60,00% dan nilai Plastic Index sebesar 8,61. Tanah uji tersebut memiliki nilai CBR awal 0,5% dengan kadar air 54,67%. Nilai CBR optimum didapatkan dengan menambahkan kapur tohor sebanyak 30% dengan nilai CBR 9%. Sedangkan dengan penambahan kapur tohor 10% hanya didapatkan nilai CBR 4,2% dan dengan ditambahkan kapur tohor 20% mendapatkan hasil CBR 8,2%. Pemeraman campuran tanah dengan kapur tohor dilakukan 14 hari dengan mengunakan metode ASTM (American Society For Testing Material) D Tahun 1990.

Analisa Perbandingan Daya Dukung Pondasi Bored Pile Berdasarkan Data Sondir Dan Pile Driving Analyzer Test Pada Proyek Pengembangan Gedung J Universitas Kristen Petra Surabaya

Agus Mahmudi, May Tirta Hartoni Putri, Tri Wardoyo — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

ABSTRAK

Daya dukung merupakan kemampuan tanah untuk memikul tekanan atau beban maksimum yang diizinkan untuk bekerja pada pondasi. Untuk menentukan daya dukung pondasi digunakan metode statis (sondir) dan metode dinamis (PDA Test). Penelitian ini menggunakan 4 metode berdasarkan data sondir yaitu Metode Aoki dan De Alencar, Metode Price dan Wardle, Metode Meyerhof, dan Metode Philipponnat. Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data dari pihak proyek, serta melakukan penelitian kepustakaan. Lokasi pondasi boredpile yang digunakan dalam penelitian ini berlokasi di Gedung J – Universitas Kristen Petra Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hasil dari perhitungan daya dukung berdasarkan data sondir yang paling mendekati dengan PDA Test. Hasil analisis memperlihatkan Daya Dukung Ultimate dari yang terendah dan yang tertinggi pada metode statis (data sondir) adalah Meyerhof (98,390 ton) dan Aoki dan De Alencar (34,943 ton) pada Titik S2 ; Meyerhof (91,333 ton) dan Aoki dan De Alencar (31,761 ton) pada Titik S4. Data uji PDA memberikan nilai daya dukung sebesar 93 ton pada Titik S2 dan 99 ton pada Titik S4. Nilai rasio antara uji sondir dan uji PDA yang paling mendekati nilai 1 adalah Metode Meyerhof sebesar 0,982 pada Titik S2 dan 0,993 pada Titik S4.

Kata kunci : Daya dukung pondasi boredpile, sondir, dan PDA Test.

ABSTRACT

Bearing capacity is the ability of the soil to carry the maximum pressure or load that is allowed to act on the loudspeaker. To determine the carrying capacity, a static method is used based on sondir data and a dynamic method based on PDA Test data. This study used 4 methods based on sondir data, namely the Aoki and De Alencar Methods, the Price and Wardle Methods, the Meyerhof Methods, and the Philipponnat Methods. The data collection methodology is carried out by collecting data from the project, as well as conducting library research. The location of the boredpile loudspeakers used in this study is located on Jl. Siwalankerto No. 121-131 Surabaya to be precise in Building J – Petra Christian University Surabaya. Based on the results of this study, the results obtained from the calculation of carrying capacity based on sondir data are closest to the PDA Test. The results of the analysis of the disclosure of Ultimate Carrying Capacity from the lowest and highest on the static method (sondir data) are Meyerhof (98,390 tons) and Aoki and De Alencar (34,943 tons) at Point S2 ; Meyerhof (91,333 tonnes) and Aoki and De Alencar (31,761 tonnes) at Point S4. PDA test data gives a carrying capacity value of 93 tons at Point S2 and 99 tons at Point S4. The value ratio between the sondir test and the PDA test that is closest to the value of 1 is the Meyerhof method of 0.982 at Point S2 and 0.993 at Point S4.

Keywords : Bored pile bearing capacity, Cone Penetration Test, and PDA Test.

Uji Eksperimental Kuat Tekan Beton K-300 Dengan Menggunakan Material Kali Oba Dan Substitusi Fly Ash (Abu Terbang Batu Bara)

Budiman A. Majid, Dede Sumarna, Ilham Konong — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

Kota Sofifi Provinsi Maluku Utara memiliki cukup banyak potensi dalam hal material baik agregat kasar dan halus yang digunakan dalam pencampuran beton, Salah satu tempat yang digunakan untuk mengambil material adalah Kali Oba, dengan bahan tambah Fly Ash PLTU Tidore. Penggnaan Fly Ash bertujuan mengurangi dugaan pencemaran udara oleh limbah bahan berbahaya dan beracun B3 dari hasil pembakaran batu bara dan juga di pergunakan sebagai bahan tambah pembuatan beton. Penilitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan bahan material kali oba dan substitusi fly ash dari PLTU Tidore serta pengaruhnya terhadap penggunaan semen. Variabel terikat adalah pengujian beton K-300 sebagai bahan uji beton normal dan variasi Fly ash. Pengujian di lakukan di laboraturium BPJN Maluku Utara sebanyak 20 benda uji kubus pada uumur 28 hari. Kuat tekan beton K 300 umur 28 hari sebesar 300 kg/m². Sedangkan beton normal yang dicapai yaitu 273 kg/cm², fly ash 10% yaitu 262 kg/cm², fly ash 20% yaitu 235 kg/cm², dan fly ash 30% yaitu 224 kg/cm². Jadi penggunnaan Fly Ash sangat berpengaruh pada mutu beton, sehingga kualitasnya tidak memenuhi Kualifikasi Mutu Beton K300.

Analisa Waktu Pelaksanaan Dan Biaya Pada Proyek Pembangunan Gedung Serbaguna Agross Terra Land

Ernawati, Danang Purwanto — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

Permasalahan yang sering dihadapi dalam dunia kontruksi pada saat ini yaitu pada tahap pelaksanaan sering terjadi perubahan yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian, sehingga waktu penyelesaian proyek tidak sesuai dengan waktu perencanaan awal proyek tersebut. Oleh karena itu percepatan penting untuk dilakukan untuk mengatasi keterlambatan, analisis yang dilakukan pada penelitian ini dengan mempersingkat waktu pelaksanaan proyek dengan alternatif penambahan 2 jam kerja (lembur) dan sistem cras pada kegiatan-kegiatan kritis yang didapat dari analisi jaringan kerja berupa CPM (Critical Path Methode). Hasil analisis pada proyek pembangunan Gedung serba guna Agros terra land, diketahui total anggaran biaya proyek dalam kondisi sesudah crashing dengan alternatif penambahan jam kerja maksimal selama dua jam didapat sebesar Rp. 2,164,578,282.74 dengan durasi pelaksanaan 67 hari sedangkan pada alternatif shift kerja (shift pagi dan shift malam) total anggaran biaya proyek didapat sebesar Rp. 2,119,552,375.12 dengan durasi pelaksanaaan 42 hari. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan sistem shift kerja (shift pagi dan shift malam) merupakan alternatif program crashing yang lebih efektif dan ekonomis, karena dengan menerapkan sistem shift kerja durasi lebih cepat dan anggaran total biaya proyek lebih murah.

Pembangunan Aplikasi Layanan Kesehatan Untuk Konsultasi Kebidanan Masyarakat Berbasis Android (Studi Kasus Daerah Kecamatan Sambas, Kalimantan Barat)

Nazariyan — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan yang memberikan dukungan, asuhan, dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan bantuan lain-lain yang sesuai dengan kapasitas ataupun profesi Bidan.Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari Bidan biasanya seseorang akan langsung datang ke tempat untuk berkonsultasi, tak jarang hal ini memberikan harapan yang tidak sesuai keinginan, dimana Bidan tidak berada di tempat karena tidak mengetahui jadwal si Bidan tersebut.Oleh kerena itu untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan pasien dan Bidan yang diharapkan lebih efektif dan efisien. Pembuatan aplikasi sendiri menggunakan metode Waterfall. Hasil pembangunan aplikasi serta pengujian yang telah dilaksanakan mendapatkan respon yang positif dari responden maupun masyarakat karena terbukti lebih efektif dan efisien.

Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Cipondoh Di Kota Tangerang

Raynald Syafullah Fattah, Asep Irwan, Ilham Yunus — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

Banjir adalah salah satu fenomena alam yang mengancam keberadaan hidup manusia setiap musim penghujan. Daerah aliran Sungai Cipondoh merupakan salah satu sungai di Kota Tangerang yang melewati kawasan pemukiman penduduk di Kecamatan Cipondoh sampai Kecamatan Batu Ceper, yang memiliki panjang aliran sungai 3.5 km. Debit banjir rencana merupakan debit air maksimum yang mengalir pada Sungai Cipondoh dalam periode tertentu. Pengukuran debit banjir rencana menggunakan data hujan harian dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020, data bersumber dari pos pengukuran Stasiun Geofisika Kota Tangerang. Analisis debit banjir rencana dilakukan menggunakan HSS Nakayasu dalam frekuensi kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun. Analisis hidrolika menggunakan program HEC-RAS versi 5.07 untuk memprediksi elevasi tinggi muka air sungai. Hasil analisis hidrolika menunjukkan bahwa pada kala ulang 2 tahun terjadi luapan air di sungai cipondoh tertinggi pada stasiun 1500 atau 900 m dari hulu Sungai Cipondoh terletak ditengah aliran sungai cipondoh memiliki ketinggian muka air 3,8 m dari tinggi penampang sungai dengan parameter lebar luapan sama dengan lebar penampang sungai. Sungai cipondoh tidak dapat menampung debit air sehingga terjadi luapan air.

Analisis Stabilitas Lereng Dengan Menggunakan Perkuatan Soldier Pile (Studi Kasus Ruas Jalan Di Papua Barat)

Redho Muktadir, Syaiful, Fadhila Muhammad Libasut Taqwa — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

Provinsi Papua Barat merupakan hasil pemekaran dari Provinsi Papua pada tahun 2005. Kondisi alam papua barat yang terdiri dari pergunungan yang menyebabkan jalan jalan berada pada daerah rawan longsor. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk menganalisis stabilistas lereng yang berada disisi jalan.Dalam analisis ini yang dilakukan pertama adalah mengecek kondisis existing lereng stabil atau tidak, lalu dilakukan analisis balik untuk mendapatkan parameter kondisi desain. Parameter desain digunakan untuk menentukan perkuatan dari lereng.Perkuatan yang digunakan adalah solder pile yang digunakan untuk memotong bidang gelicir dari lereng. Berdasarkan analisis perkuatan menggunakan solder pile tanpa anda pengeruh muka air tanah sebesar faktor keamanan adalah 2.37 dan jika ada pengaruh dari muka air tanah faktor keamanan adalah 1.3, dari nilai faktor keamanan diatas menunjukan bahwa lereng stabil dengan perkuatan menggunakan solder pile.

Studi Perilaku Sistem Dinding Geser Pelat Baja (Steel Plate Shear Wall) Dengan Menggunakan Pelat Baja Mutu Ringan

Mochamad Ridwan — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

Dinding baja pelat geser atau Steal Plate Share Wall (SPSW) adalah struktur pendukung lateral dengan tiga elemen, yaitu pelat, balok atau pembatas horizontal, dan kolom atau pembatas vertikal. SPSW panel solid membutuhkan kolom dan balok yang besar untuk menahan gaya aksial dan momen guling yang terjadi. SPSW dengan lubang pada pelat baja unutk mengurangi gaya memungkinkan penggunaan pelat baja yang lebih tebal, meningkatkan kekakuan dan disipasi energi tanpa menambah ukuran balok dan kolom. Cara menambahkan lubang pada SPSW adalah dengan melubangi sepanjang diagonal papan. Pendekatan ini terdiri dari lubang – lubang bundar, persegi panjang, heksagonal yang disusun sepanjang diagonal pelat baja. Perlubangan lingkaran pada SPSW adalah yang paling efisien dalam hal kapasitas beban, pergeseran puncak, kurva histeresis, dan failure mode. Perangkat lunak Abagus 6.10 digunakan dalam produksi.

Transformasi Pemantauan Energi: Kontrol Daya Listrik 3 Fasa Dengan Antarmuka Grafis Pengguna (GUI) Secara Langsung

Erik Wahyu Pratama, Agus Kiswantono, Saidah — Fri, 01 Dec 2023 00:00:00 +0700

Graphical user interface is a subset of HCI in the form of interaction between humans and machines through a graphical user interface. GUI is used by various fields of engineering, electronics, economics and even medicine. The development of graphic hardware has triggered various fields to visualize various models in order to increase knowledge. This systematic review aims to provide clear information about the influence of the graphical user interface on monitoring voltage, current, and frequency. Testing the ESP32 microcontroller that has been carried out shows that the output voltage at condition 1 averages a value of 3.5 V and when at condition 0, the output voltage is 0.38 V. Designing a 3-phase electricity monitoring system equipped with a power controller using a desktop application in real time, this is made for efficient use of electricity and control in electrical safety systems in an industry