Pengaruh Penambahan Kapur Tohor Terhadap Nilai Cbr Sub Grade Dengan Menggunakan Metode ASTM D 2017

Isi Artikel Utama

Bagus Setiawan
Anik Budiati

Abstrak

CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban yang mampu dipikul oleh sub grade terhadap beban standart dalam penetrasi yang dinyatakan dalam harga CBR (Turnbul, 1968). Dalam Turnbul (1968) dan Raharjo (1985) menyebutkan bahwa nilai CBR untuk sub grade berbeda untuk masing-masing kondisi lalu lintas. Untuk lalu lintas sedang nilai CBR yang diizinkan alalah 5 – 10% dan untuk lalu lintas tinggi adalah 10 – 20%. Dalam kondisi di lapangan, jika kondisi tanah sub grade nilai CBR kurang memenuhi maka dilakukan pengurukan/penimbunan atau upaya-upaya perbaikan terhadap sub grade dan diharapkan didapatkan peningkatan nilai CBR yang diinginkan. Pengujian awal tanah tersebut termasuk jenis tanah gambut, karena memiliki berat jenis rata-rata (Gs) 1,240 gr/cm3 dengan nilai Liquid Limid 68,61%, nilai Plastic Limit 60,00% dan nilai Plastic Index sebesar 8,61. Tanah uji tersebut memiliki nilai CBR awal 0,5% dengan kadar air 54,67%. Nilai CBR optimum didapatkan dengan menambahkan kapur tohor sebanyak 30% dengan nilai CBR 9%. Sedangkan dengan penambahan kapur tohor 10% hanya didapatkan nilai CBR 4,2% dan dengan ditambahkan kapur tohor 20% mendapatkan hasil CBR 8,2%. Pemeraman campuran tanah dengan kapur tohor dilakukan 14 hari dengan mengunakan metode ASTM (American Society For Testing Material) D Tahun 1990.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel