PERSEPSI REMAJA KOMUNITAS ARMY SURABAYA TERHADAP PROGRAM SIARAN MUSIK CAMPURSARI DI MEDIA SOSIAL
Main Article Content
Abstract
Di era globalisasi, media sosial sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Selain itu, media sosial juga dijadikan media perantara untuk menyebarluaskan budaya-budaya dari berbagai negara. Sebagaimana budaya K-Pop yang masuk ke Indonesia. Masuknya budaya luar, membuat budaya asli Indonesia seperti musik campursari kurang diminati. Metode penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti mewawancarai 10 orang remaja dalam komunitas army Surabaya dengan rentang usia 18 hingga 21 Tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi remaja dalam komunitas army Surabaya terhadap program siaran musik campursari di media sosial. Dari data yang diperoleh, para remaja mempersepsikan bahwa musik campursari cukup nyaman untuk di dengarkan. Namun, para remaja juga cenderung beranggapan bahwa musik campursari adalah musik yang kuno karena sering dibawakan oleh orang yang sudah berumur. Selain itu para remaja juga mengidentikkan Didi Kempot sebagai sosok penyanyi campursari.
Article Details
Authors who publish with Intelektual: Jurnal Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi agree to the following terms:
- The author retains copyright licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 (CC BY-NC 4.0), which allows others to remix, adapt, and expand on the author's work non-commercially, and even if someone else's new work must also acknowledge the author and is non-commercial, they do not need to license their derivative works on the same terms.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as this can lead to productive exchange, as well as earlier and greater citation of the published work ( See Impact of Open Access). Authors can archive preprints and postprints or publisher/PDF versions.