IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) MELALUI E-WARUNG DI KELURAHAN SUMPUTKECAMATAN DRIYOREJO
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Implementasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Melalui E-Warung di Kelurahan Sumput Kecamatan Driyorejo. Bantuan pangan non tunai merupakan bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) setiap bulannya Rp.200.000 dengan melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan untuk membeli bahan pangan di e-warung/pedagang bahan pangan yang telah bekerja sama dengan bank. Tujuan program bantuan pangan non tunai ini adalah mengurangi beban pengeluaran keluarga penerima manfaat (KPM) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan. Kelompok sasaranya adalah keluarga penerima manfaat. Pelaksana program ini adalah menteri sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancaradan dokumentasi. Penelitian ini berfokus pada implementasi bantuan pangan non tunai (BPNT) melalui e-warung dikelurahan sumput kecamatan driyorejo. Dengan menggunakan teori George Edward III dengan menggunakan 4(empat) indikator yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat indikator sudah tercapai tetapi belum maksimal.
Article Details
Authors who publish with Intelektual: Jurnal Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 (CC BY-NC 4.0), which allows others to remix, tweak, and build upon the authors' work non-commercially, and although the others' new works must also acknowledge the authors and be non-commercial, they don't have to license their derivative works on the same terms.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access). Authors can archive pre-print and post-print or publisher's version/PDF.